WASHINGTON - Hasil penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Climate American Meteorogical Society?s mengungkapkan dampak pemanasan global abad ini bisa jadi dua kali lebih parah dari perkiraan yang dikemukakan enam tahun lalu. "Temperatur rata-rata permukaan naik 9,3 hingga 2.100 derajat fahrenheit atau setara dengan 5,2 derajat celcius," kata Ronald Prinn, salah satu ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Eco Earth, Senin (25/5/2009) melansir, dibandingkan dengan studi pada 2003, proyeksi temperatur rata-rata naik 4,3 derajat fahrenheit atau 2,4 derajat celcius. "Peringatan sebelumnya mengenai perubahan iklim juga mungkin telah diselimuti dampak pendinginan global berbagai gunung berapi abad 20 dan karena pembuangan jelaga yang memicu tingkat pemanasan global," kata Prinn. Tim MIT menggunakan simulasi komputer yang memperhitungkan kegiatan ekonomi dunia serta proses iklim. Rupanya peningkatan temperatur itu dipengaruhi pula oleh contoh ekonomi yang meningkat dan data ekonomi yang lebih baru dibandingkan dengan skenario sebelumnya. "Semua proyek tersebut menunjukkan bahwa tanpa tindakan cepat dan besar-besaran, peringatan akan� pemanasan global yang lebih parah akan terjadi pada abad ini," kata mereka. Hasil itu akan terlihat jauh lebih parah apabila tidak ada tindakan nyata, yang dilakukan guna memerangi perubahan iklim, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya. Namun, akan terjadi sedikit perubahan apabila kebijakan ketat diberlakukan saat ini juga untuk mengurangi buangan gas rumah kaca. "Ada risiko yang lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya. Hal ini memberitahukan bahwa kita harus segera melakukan tindakan darurat secepatnya," tandas Prinn.
sumber: okezone.com
sumber: okezone.com
0 comments:
Post a Comment